BKKBN-Komisi IX DPR RI, Sosialisasikan Pencegahan Stunting

SIANTAR | AcehNews.net – Pada tahun 2022, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki tugas yang cukup berat. Selain tugas utama meningkatkan implementasi Program Pembangunan Keluarga, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, juga mendapat mandat yang sangat strategis untuk berkontribusi terhadap upaya percepatan penurunan stunting di tanah air. 

Hal itu disampaikan Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak, Safrina Salim, SKM, MKes, saat mensosialisasikan program Bangga Kencana terkait pencegahan stunting pada Penguatan Peran Serta Mitra Kerja BKKBN dengan Komisi IX DPR RI di Pematang Siantar, Rabu (3/11/2021).

“BKKBN mendapat mandat dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, untuk melaksanakan berbagai kegiatan percepatan penurunan stunting di seluruh tingkatan wilayah di Indonesia,” kata Safrina. 

Pada kegiatan yang turut dihadiri anggota Komisi IX DPR RI, H. Ansory Siregar, LC, mewakili Plt Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Koordinator bidang KSPK, Lusy Destriaki, Kepala OPD KB Pematang Siantar, Julham Sitomorang, dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya, mantan Kepala OPD KB Kota Langsa, Provinsi Aceh, juga meminta, mitra kerja dan stakeholder bersama-sama menurunkan angka stungting di Sumut dengan program Bangga Kencana. Serta menyiapkan strategi percepatan penurunan stunting dengan baik, efektif, dan efisien. Sehingga mencapai target dan sasaran yang diharapkan.

“Bapak presiden berharap tahun 2024 nanti stunting bisa diturunkan 14 persen,” ucapnya.

Selanjutnya ia mengatakan, program 1000 Hari Pertama Kehidupan juga harus diberikan pengetahuannya, kepada setiap orangtua. Sebab, dalam program ini, mengandung pesan setiap ibu dalam keluarga harus mendapatkan 1000 Hari Pertama Kehidupan.

“Seribu HPK terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada 2 tahun pertama kehidupan seorang anak. Mulai dari sejak janin hingga anak usia dua tahun adalah masa yang sangat penting bagi kehidupan setiap anak. Didukung dengan kecukupan gizi dengan melaksanakan IMD (inisiasi menyusui dini), pemberian ASI ekslusif selama enam bulan dilanjutkan dengan MPASI, dan menyusui selama dua tahun untuk merangsang kecerdasan anak,” jelasnya.

Keynote speaker H Anshori Siregar, LC mengatakan, BKKBN tidak hanya program kerjanya berbicara terkait alat kontrasepsi, melainkan programnya banyak menyentuh masalah keluarga sejahtera.

“Program Bangga Kencananya, menyentuh semua aspek di dalam keluarga. Mulai dari pola asuh anak, menjadi orangtua hebat, terkait remaja, sumber daya manusia unggul. Sekarang BKKBN juga diberi mandat oleh Bapak Presiden terkait pencegahan stunting,” jelasnya.

Anggota Komisi IX DPR RI ini meminta masyarakat dan kepala daerah di Sumut dan Kota Pematang Siantar agar mendukung dan mensukseskan program Bangga Kencana. Apalagi terkait persoalan remaja.

“Remaja kita itu investasi berharga bagi bangsa dan negara. Perlu dijaga dan itu bukan tugas orangtua saja, tapi kita semua,” pungkasnya.

Dalam kegiatan yang mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tersebut diikuti 225 masyarakat dari Kota PematangSiantar. Peserta yang kebanyakan ibu rumah tangga tersebut, mendapatkan pencerahan terkait pencegahan stunting.

“Sosialisasi terkait stunting ini sangat penting bagi saya. Apalagi saya memiliki dua anak, dan paling kecik anak saya masih usia bayi enam bulan. Sehingga saya mendapatkan pengetahuan bagaimana pencegahan stunting dan polah asuh yang baik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada masyarakat di lingkungan tempat tinggal saya nanti,” ujar salah seorang peserta bernama Ayuni Khairiah (27 tahun),

Kegiatan Penguatan Peran Serta Mitra Kerja dan Stakeholder dalam Implementasi Kegiatan Prioritas Pembangunan Keluarga Melalui Sosialisasi Pencegahan Stunting tahun 2021 digelar di Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara, dilakukan pada enak titik kegiatan, yaitu di Kota Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun, Asahan, Batu Bara, Langkat, dan Kota Bijai. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *