BKKBN Aceh Helat Webinar International Youth Day

BANDA ACEH | AcehNews.net – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh menggelar webinar International Youth Day atau Hari Remaja Internasional yang tahun ini mengangkat tema “Rencanakan Aksi Kerenmu”. Kegiatan ini digelar di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Rabu (12/8/2020), dengan mengikuti protokol kesehatan.

Hadir sebagai narasumber, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Drs. Sahidal Kastri, M.Pd, Ketua KNPI Aceh, Wahyu Saputra, SE, dan Motivator LPDP Awardee, The University of Adelaide 2020, Jusmaidi Safriadi. Sementara webinar tersebut dipandu oleh host, M. Zarkasy Yusren, SKM yang merupakan Penyuluh KB di Kabupaten Aceh Jaya.

Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Sahidal Kastri,menuturkan, pentingnya remaja sebagai leading central baik tidaknya suatu negara. Oleh karenanya, remaja Aceh harus memiliki perencanaan (planning) masa depan.

“Banyak remaja Aceh yang punya ide, inovasi dan keativitas yang tinggi tapi satu sisi yang menjadi keprihatinan kita bersama, masih banyak yang jauh dari hal itu,” ujarnya.

Sahidal Kastri berharap, lewat perhelatan International Youth Day ini kedepan KNPI bisa membuat seminar bagi remaja/pemuda. BKKBN siap mendukung terutama dalam mengidentifikasi jumlah remaja dan berbagai problem atau masalah yang sering menghambat kemajuan remaja Aceh.

“Kita buat sebuah rumusan dan rekomendasi kepada gubernur, bupati, dan walikota di Aceh, sehingga betul-betul kita siap dalam menyiapkan generasi emas dan SDM unggul. Ini jadi tugas kita sebagai orangtua dan bentuk keseriusan BKKBN,” ucap Sahidal.

Dikesempatan yang sama, Ketua KNPI Aceh, Wahyu Saputra, mengatakan, ada tiga hal tantangan bagi remaja millenial yakni pengangguran, narkoba, dan terbukanya akses global (internet). Selain itu, ada tiga hal seorang remaja dikatakan kompeten yakni memiliki knowledge (pengetahuan), skill (ketrampilan), dan attitude (sikap/akhlak).

“Seseorang menuju kompeten harus punya tiga hal tersebut. Pertanyaannya, apakah kita semua, generasi millenial punya itu semua?” ujarnya.

Wahyu Saputra mengingatkan generasi muda ketika ingin maju tentu harus merencanakan ide dan misi kedepan mulai dari sekarang.

Sementara Motivator LPDP Awardee, The University of Adelaide 2020, Jusmaidi Safriadi, mengakui sebagai anak muda Aceh, ia telah mempersiapkan dan merencanakan masa depannya. Karena ia mengetahui kelemahannya di Bahasa Inggris, maka ia pun menjadikan kelemahannya itu menjadi sumber kekuatan, untuk mengapai impiannya, study ke luar negeri dengan beasiswa.

“Kita tidak bisa terpaku atau berproses ditempat, harus ada yang kita korbankan, seperti saya mengotbankan pekerjaan saya, harus ada yang saya korbankan, jika saya ingin mengapaikan impian saya itu,” ucapnya.

Ia juga memotivasi remaja Aceh agar menjadi kelemahan dan kekurangan pada diri sebagai sumber kekuatan dan kelebihan guna mewujudkan impian dan cita-cita.

“Saya sadar betul, kelemahan saya di Bahasa Inggris. Sedangkan untuk kuliah di luar negeri, harus bisa berbahasa Inggris. Karena saya tahu kelemahan saya itu, saya memotivasi diri untuk belajar dan mempersiapkan diri. Semua saya rencanakan hingga saya bisa mencapai impian saya itu. Jadi kelemahan saya itu tidak menghalangi impian saya, tetapi menjadi sumber kekuatan bagi saya,” ceritanya memotivasi para remaja di Aceh.

Webinar gratis yang diikuti lebih seratusan peserta dari dalam dan luar Aceh tersebut juga diikuti 20 Finalis Duta GenRe Aceh Tahun 2020 dan komunitas remaja berkebutuhan khusus (Disabilitas/Different Ability) di Kota Banda Aceh. Di akhir webinar peserta diberi kesempatan bertanya dan kemudian panitia juga membagi doorprize bagi peserta yang beruntung dengan hadiah sepeda gunung, handphone, dan hadiah menarik lainnya.(Hidayatillah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *