Bireuen dan Aceh Utara Rentan Kasus Trafficking  

BANDA ACEH – Kasus perdagangan manusia (trafficking), di Provinsi Aceh terus mengalami peningkatan dalam 3 tahun terakhir ini, hal itu dikarenakan kurangnya perhatian dari Pemerintah setempat. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Anak Aceh mencatat dari Januari hingga Oktober 2014 tercatat 20 kasus.

Dari jumlah di atas, Manager Program LBH Anak Aceh, Rudy Bastian memaparkan daerah yang paling rentan di Aceh terjadi kasus trafficking yakni di Bireuen dan Aceh Utara. Disusul Kota Langsa, Banda Aceh, dan Aceh Besar.

“Sejak 2013 hingga 2014, kasus perdagangan manusia di Aceh terus meningkat. Kalau 2012 ada enam kasus, pada 2013 naik lagi menjadi 13 kasus. Dan mirisnya angka ini bukan mengalami penurunan malah tercatat dari Januari hingga Oktober 2014 kasus trafficking di Aceh naik menjadi 20kasus,” sebut Rudy kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis (16/10).

Masih kata Rudy yang menjadi target perdagangan manusia yaitu rata-rata kaum perempuan berusia muda yang datang dari daerah pedalaman Aceh.Mereka (korban) trafficking di Aceh dijadikan pekerja seks komersial dan semua target dijual ke luar negeri yaitu Malaysia.

“Laki-laki ada, tetapi tidak terlalu banyak. Kebanyakan korban laki-laki adalah anak-anak yang tujuannya dijadikan sebagai pengemis,” tutur Rudy.

Dalam hal ini, LBH Anak Aceh, mengaharapkan kepada Pemerintah Aceh, secepatnya melakukan penanganan kasus trafficking di Aceh dan menghukum seberat-beratnya pelaku. Kemudian hal lain yang bisa dilakukan yaitu memberikan penyuluhan atau pengarahan kepada masyarakat yang berada di daerah-daerah pelosok Aceh, modus-modus apa saja yang selalu digunakan untuk menjerat korban. (agus)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *