KUALA SIMPANG – Sedikitnya 1.000 kepala keluarga mengungsi akibat banjir yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Keenam kecamatan yang dilanda banjir tersebut adalah Kecamatan Tamiang Hulu, Tenggulun, Kejuruan Muda, Karang Baru, Bandar Pusaka, dan Manyek Payed.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Tamiang, Jalaludin , SE banjir sudah menggenangi pemukiman warga sejak empat hari lalu. Pihak BPBD bersama Dinas Sosial Aceh Tamiang sudah mendirikan sembilan posko pengungsian. Meski pada Minggu siang (21/12), ketinggian air sudah mulai menurun, namun sebagian besar warga masih bertahan di pengusian terutama kaum wanita dan anak-anak.
Jalaludin menambahkan, ada 6.000 jiwa yang mengungsi yang berasal dari sekitar 36 desa dari enam kecamatan yang dilanda banjir tersebut. Banjir diakibatkan curah hujan yang tinggi dan adanya kiriman air dari Kabupaten Aceh Tenggara yang mengakibatnya meluapnya air sungai Tamiang. Selain menggenagi pemukiman warga, banjir juga menggenangi ladang dan perkebunan milik warga.
Menurut salah seorang korban banjir, Juliana, banjir ini kerap mereka rasakan di setiap musim penghujan tiba. Warga pengungsi takut berada di rumah, khawatir banjir bandang akan datang akibat air kiriman yang datang dari hulu.
Dari amatan AcehNews.net, meski sudah mendapatkan bantuan sembako, namun warga di pengungsian masih sangat membutuhkan selimut , perlengkapan dan makanan bayi. Warga enam kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang yang mengungsi terlihat masih bertahan di kamp pengungsian, hingga intensitas hujan mulai berkurang dan air yang menggenagi wilayah mereka benar-benar surut. (vio)
