Banda Aceh ‘Dibanjiri’ Gepeng, Dinsos Gelar Razia

BANDA ACEH | AcehNews.net – Begitu banyaknya jumlah pengemis di Ibukota Provinsi Aceh yang keluar masuk kafe, restoran, warung, dan dipersimpangan lampu merah, membuat Dinas Sosial (Dinsos) Aceh melakukan razia terhadap gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang berkeliaran di wilayah Kota Banda Aceh, Selasa kemarin (16/10/2018).

Razia tersebut ikut melibatkan Satpol PP Provinsi Aceh dan Kota Banda Aceh, serta personel Polresta Banda Aceh. Alhasil 13 gepeng yang umumnya berusia lanjut dan tiga anak punk diamankan hari itu. Mereka (gepeng) semua berasal dari luar Kota Banda Aceh.

Dari informasi yang dihimpun AcehNews.net, wilayah mangkal para gepeng yang dirazia tim gabungan yaitu, Pelabuhan Ulee Lheue, Lamjabat Kecamatan Meuraxa, Simpang Dodik, Simpang Tiga Lamteumen, Keutapang, Simpang Lampeuneruet, Simpang AMD Batoh, Simpang Surabaya, Simpang Lima, Simpang Mesra, Cempaka Lima, Pasar Peunayong, Pasar Aceh, Simpang Tujuh Ulee Kareng, dan Simpang BPKP.

Sebanyak 13 gepeng yang diangkut dengan mobil dinas Satpol PP itu dititipkan di UPTD Rumoh Sejahtera Beujroh Meukarya (RSBM), di Gampong Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, guna dibina dan kemudian dikembalikan ke daerah masing-masing.

Sementara tiga anak Punk yang diciduk petugas diamankan di sel Satpol PP Provinsi Aceh dan kemudian dibina pula.

Kepala Dinas Sosial Aceh, Drs. Alhudri MM kepada Acehnews.net mengatakan, razia terhadap penyandang tuna sosial atau gepeng sudah menjadi rutinitas pihaknya demi menjaga ketertiban umum dan menciptakan kenyamanan di tengah-tengah masyarakat Aceh, khususya di Kota Banda Aceh sebagai Ibukota Provinsi Aceh.

Alhudri mengatakan, jika sebatas razia tentu tidak cukup mesti ada langkah-langkah berikutnya yang harus ditempuh seperti pembinaan agar mereka yang sudah terjaring razia tidak lagi kembali menjadi gepeng.

“Kita akan bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota yang merupakan daerah asal dari para gepeng tersebut nanti,” kata Alhudri yang didampingi Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Aceh, Isnandar AKs, M.Si.

“Namun sebelum dikembalikan ke kabupaten/kota, para gepeng tersebut terlebih dulu dibawa ke tempat UPTD Rumoh Sejahtera Beujroh Meukarya (RSBM) untuk kita bina,” katanya lagi.

“Sebenarnya kalau kita bilang faktor ekonomi tidak semua juga, tapi lebih banyak kepada penyakit masyarakat,” katanya.

Lanjut Alhudri, kalau dikatakan lapangan kerja sempit di Aceh itu mustahil sebab banyak sekali ditemukan tenaga kerja buruh yang didatangkan dari luar Aceh.

“Jadi tidak mungkin tidak ada lapangan kerja, masalahnya kembali ke kita mau nggak kita kerja,” tambahnya.

Oleh sebab itu, kata Alhudri, menghimbau masyarakat Aceh yang ingin bersedekah agar memberikan sedekahnya kepada orang dan tempat yang tepat. Sehingga gepeng tidak keenakan untuk meminta-minta dan malas bekerja.(Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *