Mantan Kepala BIN, Hendropriyono Siap Diadili  
Allan Nair Kuak Misteri Kematian Munir

JAKARTA – Setelah mewawancarai bekas Komandan Jenderal Kopassus,  Prabowo Subianto, Jurnalis Amerika Serikat Allan Nairn kembali mengguak misteri peristiwa pembunuhan aktivis Munir. Melalui wawancara Allan dengan bekas Kepala Badan Intelijen Hendropriyono, terkuak jenderal purnawiran ini mengaku bertanggung jawab secara komando dalam pembunuhan Munir pada tahun 2004.

“Jika ada pengadilan HAM untuk saya, saya siap.” kata Hendropriyono kepada Allan dalam satu wawancara selama sekitar 1,5 jam, Kamis pekan lalu.(Baca:Menteri Agama Sebut Munir Paling Berjasa dalam HAM)

Seperti yang dilansir blog pribadi Allan, www.allannairn.org, Hendropriyono mengaku pembunuhan Munir  bekerjasama dengan agen rahasia Amerika, CIA. “(juga) melalui unit intelijen Indonesia, BIN,” ujar Allan.

Aktivis HAM asal Malang, Jawa Timur itu tewas di atas pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA-974. Tepat 7 September 2004, pemilik nama lengkap Munir Said Thalib itu menghembuskan nafas terakhir setelah terkonsumsi racun arsenik dalam penerbangan menuju Belanda untuk melanjutkan studi masternya di bidang hukum. Hingga kini kasusnya tidak kunjung selesai. (Baca:Penculikan Aktivis, Prabowo: Saya Bertanggung Jawab)

Menurut Allan, Hendropriyono siap menerima segala konsekuensi atas perbuatannya. Hendro mengaku berada dibalik kasus lain seperti kasus kekerasan di Timor Timur 1999, dan Pembantaian di Talangsari 1989. Hendropriyono juga menyeret sejumlah nama seperti Purnawirawan Jendral Wiranto dan bekas tangan kanannya Ass’ad Ali. “Hendropriyono membawahi kedua orang itu,” ujar Allan. (tempo.co)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *