80 Persen Pernikahan Usia Anak di Jawa Timur Karena MBA

JAKARTA | AcehNews net – Hampir 80 persen pernikahan usia dini terjadinya di Jawa Timur karena ‘kecelakaan’ atau MBA (Married By Accident).

Hal ini diungkapkan, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat menerima Penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) Tahun 2021 di Auditorium BKKBN, Jakarta Timur, Senin (6/9/2021). Penghargaan MKK ini diserahkan langsung oleh Kepala BKKBN, Dr.(HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).

“Saya ingin menyampaikan soal masih tingginya angka nikah usia dini di Jawa Timur, Ternyata hampir 80 persen pernikahan terjadinya karena MBA (Married By Accident),” papar Khofifah.

Tingginya pernikahan usia anak di provinsinya, lanjut Khofifah, “pada bulan kedua pada saat kami mendapat mandat antara lain yang saya ajak ketemu adalah Kepala Pengadilan Tinggi Jawa Timur, kemudian Kepala Pengadilan Agama di beberapa kabupaten yang angka nikah dini usianya menurut saya masih harus didorong untuk diturunkan”.

Data yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Timur, jelas Gubernur Jawa Timur, menunjukkan angka nikah dini di wilayah itu terbilang cukup tinggi saat ini. “Berdasarkan data Dispensasi Nikah di wilayah itu, hampir 80 persen pernikahan dini terjadi akibat accident atau kehamilan yang mendahului,” paparnya lagi.

Selanjutnya mantan Kepala BKKBN periode 1999 – 2001 mengatakan, kehamilan yang mendahului, menyebabkan terjadi unwanted pragnancy, lalu terjadi pula unwanted children. “Bagaimana kita bisa melakukan penanganan masalah ini secara komprehensif, termasuk di dalamnya Dispensasi Nikah,” tambah Khofifah.

Sementara itu Kepala BKKBN, dr. Hasto usai menyerahkan dan menyematkan penghargaan MKK tahun 2021 kepada Gubernur Jawa Timur, mengatakan, Program keluarga Berencana Nasional mengalami dinamika yang luar biasa. Yaitu, keberhasilan menurunkan Total Fertility Rate (TFR) dan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sudah diakui secara nasional dan internasional.

Indonesia, kata dr. Hasto, menjadi rujukan dunia dalam bidang kependudukan, Penghargaan International “Population Award” yang diterima Presiden sebagai bentuk pegakuan dunia internasional atas keberhasilan program KB dan kemudian Indonesia menjadi proyek percontohan bagi negara-negara lain untuk menjalankan program KB di negaranya masing-masing.

Selain itu, dr. Hasto juga sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas apa yang telah dicapai oleh Provinsi Jawa Timur. “Saya sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Gubernur Jawa Timur dan jajarannya yang telah begitu peduli terhadap perkembangan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana Nasiona (Bangga Kencana)”, ucap dokter Hasto.

Pencapaian ini kata Kepala BKKBN, menunjukkan bahwa Gubernur Khofifah, sudah memimpin Jawa Timur dengan baik, karena TFR di Jawa Timur untuk seluruh Pulau Jawa relatif terjaga dengan baik. Bahkan angkanya sekarang ini 1,9 lebih sedikit.

Oleh karena itu, dr. Hasto, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada Gubernur Jatim yang sudah memberikan komitmen yang besar untuk pencegahan perkawinan usia anak, dengan membuat surat edaran sosialisasi pentingnya mencegah perkawinan dini.

“Jawa Timur yang dengan total TFR nya sudah dibawah dua, tentu kami berharap akan menjadi leading di dalam program percepatan penurunan stunting. Karena untuk penurunan TFR sudah tidak sebesar di provinsi lain,” demikian pungkas dr. Hasto. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *