Pelestarian Satwa Langka
20 Ekor Tuntong Laut Dilepasliarkan

AcehNews.net|KUALA SIMPANG – Tuntong Laut atau dalam bahasa latinnya yang dikenal dengan nama Batagur Borneoensis adalah salah satu satwa jenis kura-kura yang hidup di air payau dan memakan tumbuhan-tumbuhan di hutan bakau.

Keberadaan Tuntong Laut saat ini nyaris punah, ia berada di urutan ke-25 dari 327 spesies yang terancam punah di dunia. Semakin langkanya Tuntong Laut bukan tidak beralasan, hal ini ini dikarenakan jika musim bertelur tiba, banyak warga yang mengkonsumsi telur Tuntong Laut yang ternyata memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Selain memburu telurnya,  Tuntong Laut dewasa juga bernilai jutaan rupiah. Di era tahun 90-an banyak orang berburu Tuntong Laut dan dibawa ke Thailand serta Tiongkok.

Nyaris Punahnya Tuntong Laut menggungah pihak Pertamina E.P Field Rantau melalui Program CSR nya bekerjasama dengan Yayasan Satu Cita Lestari dan Pemkab Aceh Tamiang berupaya melestarikan Tuntong Laut dengan cara memelihara telur Tuntong hingga menetas lalu melepasliarkan kembali Tuntong Laut di pantai setelah masa cangkangnya kuat atau di saat Tuntong berusia lebih kurang 6 bulan.

Nanti setelah Tuntong laut berusia 8 tahun, akan kembali bertelur, Tuntong Laut betina akan menuju pantai jika hendak bertelur. Dan satu ekor Tuntong Laut bisa menghasilkan telur 12 hingga 20 butir.

Bupati Aceh Tamiang, Hamdan Sati, menghimbau kepada seluruh warga agar ikut melestarikan Tuntong Laut, dengan cara tidak mengkonsumsi telurnya jika musim bertelur tiba, agar bisa diperbanyak lagi demi menjaga keberadaan Tuntong Laut.

“Kita berharap agar warga bisa menyisihkan telur Tuntong Laut untuk dilestarikan, agar kelak jika keberadaan Tuntung Laut tidak langka lagi bisa dijadikan satwa yang menguntungkan bagi warga “Demikian himbauan Bupati saat melepasliarkan 20 ekor anak Tuntong Laut di Pantai Kuala Penaga Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang, beberapa waktu lalu.

Di Indonesia Tuntong baru ditemui di Pulau Sumatera dan Kalimantan saja. Manajer PT. Pertamina E.P. Field Rantau Agus Amperianto, mengungkapkan,  Pertamina E.P.Field Rantau saat ini sangat mendukung penuh kegiatan pelestarian lingkungan .

“Upaya Pelestarian Lingkungan menjadi salah satu perhatian dari kami, melaui program CSR Perusahaan, selain untuk menjaga dari kepunahan, juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem, apalagi jika hal tersebut bernilai ekonomis bagi masyarakat untuk jangka panjang ,”demikian ungkap Agus Amperianto di sela-sela acara melepes Tuntong Laut di Pantai.

Bahkan di saat musim bertelur tiba, sejumlah staf CSR PT. Pertamina E.P Field Rantau bersama Yayasan Satu Cita Lestari sengaja berjaga di pantai dan menunggu sampai betina Tuntong Laut menuju pantai lalu bertelur.

Jelas salah satu Staf CSR PT. Pertamina Field Rantau, Dedi Zikrian, untuk menunggu betina Tuntong Laut bertelur, kita harus berjaga  hingga beberapa malam di pantai, menanti Tuntong Laut betina bertelur. Setelah bertelur, telur-telur tadi dibawa dan  ditetaskan lebih kurang dalam waktu 120 hari.

Selanjut anak Tuntong Laut yang disebut dengan nama tukik tersebut dipelihara hingga cangkangnya kuat yaitu berusia sekitar 6 bulan. Setelah berusia 6 bulan, dilepaskan kembali ke pantai agar kelak bisa berkembang biak lagi. (bayu)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *