Selesai Perbaikan Mesin,
2 Pesawat Tempur Perancis Tinggalkan Aceh

BANDA ACEH | AcehNews.net – Setelah sempat terparkir selama dua hari di Apron Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, dua pesawat tempur Rafale milik angkatan laut Perancis, siang tadi kembali menuju base-nya di kapal induk Charles De Gaule, Senin (20/5/2019).

“Empat pesawat sudah kembali lebih dulu ke kapal induk pada Sabtu (18/5/2019) pukul 19.00WIB dan satu pesawat pada Ahad (19/5/2019) pukul 11.45 WIB,” jelas Danlanud Sultan Iskandar Muda, Kolonel Pnb Hendro Arief kepada AcehNews.net, Senin (20/5/2019).

Kolonel Pnb Hendro Ariefe mengatakan, dua pesawat yang sempat nginap ini mengalami kerusakan pada hidrolik dan engine oil system, sehingga harus mendapatkan perbaikan dari teknisi Rafale.

Untuk perbaikan, kata Danlanud, satu helikopter angkatan laut Perancis jenis NH90 tiba pada pukul 09.30 WIB dengan membawa tujuh teknisi.

Setelah kurang lebih selama satu jam melakukan perbaikan, dua Rafale dinyatakan baik dan layak terbang kembali ke base di Kapal Induk Charles De Gaule yang bersandar di 75 Nm barat perairan Aceh.

Hendro menambah, pada pukul 11.03 WIB, seluruh pesawat dan helikopter angkatan laut Perancis pun akhirnya meninggalkan Lanud SIM.

“Secara administrasi telah kita cek kelengkapannya baik dari pihak TNI AU, Lanud SIM maupun imigrasi dinyatakan clear dan pesawat dinyatakan baik dan layak terbang, sehingga kami perbolehkan untuk kembali ke base,” katanya lagi. 

Diberitakan sebelumnya, sebanyak tujuh pesawat tempur Rafale Angkatan Laut Perancis pasa Sabtu siang (18/5/2019) mendarat darurat di Lanud SIM, Aceh Besar.

Pendaratan dilakukan sekira pukul 11.45 WIB dikarenakan di sekitar kapal induk Charles De Gaule yang menjadi base pesawat diselimuti cuaca buruk. 

Sesuai prosedur penerbangan dan alasan keselamatan, pesawat melaksanakan divert ke Bandara atau Pangkalan terdekat, dalam hal ini Lanud SIM Aceh Besar. 

Kedatangan tujuh pesawat direspon dengan sigap jajaran Lanud SIM yang dipimpin Danlanud, Kolonel Pnb Hendro Arief yang kemudian melaksanakan prosedur pengamanan dengan melakukan pemeriksaan terhadap crew Rafale.

Dari pemeriksaan yang dilakukan jajaran Lanud SIM, diketahui pesawat sedang melaksanakan exercise air to air dengan rute ship (Charles De Gaule)-area-ship. 

Hasil pemeriksaan fisik diketahui crew tak membawa senjata perorangan, hanya saja di salah satu pesawat dengan tail number 39 terdapat peluru kendali Dummy jenis MICA (Missile Interception Combat Arien).  (Hafiz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *