12.000 Ton Beras Terserap, Bulog Merauke Beli Gabah Petani

MERAUKE | AcehNews.net – Badan Usaha Logistik (Bulog) Cabang Merauke mulai, 13 Juli 2020, merealisasikan perintah dari pusat untuk membeli gabah kering giling petani dan menunda penyerapan beras untuk sementara ini hingga waktu yang belum ditentukan.

Pada semester 1 tahun ini mulai Januari hingga 12 Juli 2020 sebanyak 12.000 ton beras petani diserap oleh Bulog.

Pimpinan cabang kantor Bulog Merauke, Djabiruddin mengungkapkan, implementasi pembelian gabah kering giling sudah mulai disosialisasikan kepada 35 mitra bulog dari Tanah Miring, Salor, dan Kurik baru-baru ini.

“Namun sampai hari ini belum ada gabah yang masuk karena mitra kami belum siap, yang mitra siapkan itu cuma beras. Petani tidak mau menjual gabahnya, kita tunggu saja, kalau petani siap jual gabah kita beli,” tuturnya kepada AcehNews.net disela-sela kesibukannya, Jumat (24/7/2020).

Djabiruddin menjelaskan, pembelian gabah petani masuk ke gudang berkisar Rp5.300. Persyaratan kualitas gabah kering giling yang harus dipenuhi petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP), kadar air maksimum 14 persen dan kadar hampa/kotoran maksimum tiga persen.

Melihat gudang bulog terisi penuh oleh beras, maka alternatifnya akan meminjam gudang mitra ketika ada stok gabah yang masuk. Jika disetujui oleh pusat, wacana penyimpanan gabah di gudang mitra dinilai tidak mengeluarkan banyak biaya karena penggilingan gabah nantinya tetap menjadi tanggungjawab mitra bulog.

“Gudang bulog di Candra Jaya dan Yasa Mulya itu penuh (beras, red). Tinggal di gudang Maro Irian Bakti sekitar 800 ton kuota yang bisa diisi. Sedangkan stok beras 2019 masih seribu ton lebih sisa dari 11.000 ton yang didistribusi,” bebernya.

Pria berdarah Makassar ini mengatakan, setiap bulan bulog Merauke menyalurkan beras untuk ASN, TNI dan Polri di Merauke, Boven Digoel, Asmat dan Mappi sekitar 450-500 ton. Selain itu, mendistribusikan beras ke Jayapura, Biak, Timika dan lainnya ketika ada persetujuan dari pusat.

“Kita harapkan beras bisa keluar supaya tidak menumpuk di gudang bulog,” demikian tandas Pimca Bulog Merauke. (Hidayatillah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *