Menuju Destinasi Wisata Islami Dunia, Banda Aceh Kuatkan Kapasitas

BANDA ACEH – Setelah Kementetian Pariwisata Republik Indonesia secara resmi meluncurkan Banda Aceh sebagai destinasi wisata Islami dunia (Banda Aceh World Islamic Tourism) di gedung Sapta Pesona 31 Maret 2015 di Jakarta, Banda Aceh pun mempersiakan diri.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  (Kadisbudpar) Kota Banda Aceh, M. Fadhil, mengatakan, Pemko Banda Aceh harus menguatkan kapasitas diri lebih dulu. Baik itu dari masyarakatnya maupun lingkungan. “Modal sudah ada, sekarang siapkah kita dengan keyakinan ini,” katanya pada AcehNews.net Selasa (7/4/2015) di Banda Aceh.

Menjadikan Banda Aceh ini sebagai destinasi wisata Islami dunia, Fadhil mengatakan lagi, dinasnya akan mempromosikan terus objek wisata yang sudah ada saat ini dan apa yang telah dibuat oleh masyarakan akan dikembangkan dan promosikan. Hal tersebut dilakukan, agar mengembalikan dan menguatkan adat budaya dan perilaku yang sudah ada dalam diri orang Aceh sejak dulu.

Untuk tempat wisata Islami yang sudah ada sekarang, Fadhil menyebutkan, tempat wisata akan dilestarikan dan dijaga dengan mengajak semua masyarakat untuk bertanggung jawab, dengan apa yang sudah dimiliki saat ini. Seperti situs-situs peninggalan sejarah dan wisata Islami lainnya.

Fadhil mencontohkan, seperti di Masjid Raya Baiturrahman, sekarang ini sudah rutin diadakannya zikir bersama setiap malam jumat. “Masyarakat kita juga memiliki keunikan ada budaya yang Islami seperti Maulid Nabi Muhammad yang berlangsung dari Januari hingga Maret setiap tahun turis bisa menikmati wisata ini di 90 gampong di sembilab kecamatan yang ada di Banda Aceh,” tuturnya.

Kemudian momen Ramadhan bisa dinikmati tidak lama lagi, dimana para turis lokal maupun asing bisa melihat tradisi berbuka puasa bersama di masjid-masjid dengan menu bukaan yang khas, bubur kanji, kemudian shalat tarawih berjamaah, tausiyah, dan tadarus. Kemudian ada lagi, peringatan 17 Ramadhan dan malam Lailatul Qadar.

“Setelah kami memulainya dengan Maulid Nabi Muhammad dari Januari hingga Maret lalu, tak lama lagi, kami akan mempromosikan suasana Ramadhan di Kota Banda Aceh, kemudian tradisi meugangnya baik menyambut bulan Ramadhan maupun lebaran Idul Fitri. Kemudian perayaan Islami lainnya yang bisa dijadikan daya tarik wisata Islami,” katanya lagi.

Menurut fadhil, seperti wisata Islami dunia di Mekkah, Arab Saudi, turis sulit untuk datang ke sana dan harus menunggu bahkan sampai bertahun-tahun. “Namun untuk menjaga spiritual, mereka akan datang ke Aceh terlebih dahulu, sebagai serambi Mekkah.

Fadhil berharap dengan terpilihnya Duta Wisata 2015 beberapa hari lalu, menurutnya para agam inong ini nanti menjadi kekuatan sebagai duta untuk mempromosikan wisata Islami yang ada di Banda Aceh khususnya. “Konsepnya para Duta Wisata harus lebih syari, paham tentang ilmu agama, sain, dan berakidah akhlak yang baik,” pungkasnya. (Adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *