Lomba Tradisional Pacu Kuda, Atraksi Unik Dataran Tinggi Gayo

BANDA ACEH | AcehNews.net – Dataran tinggi Gayo selalu memiliki sensasi dan daya tarik bagi setiap pengunjung yang datang ke daerah tersebut, baik pesona alam, budaya, maupun kulinernya yang unik dan menarik untuk dinikmati dan dijelajahi, khususnya sensasi rasa kopi Arabikanya yang telah melegenda dan mendunia.

Berada di ketinggian sekitar 1800 meter di atas permukaan laut (dpl), Takengon, Ibukota Kabupaten Aceh Tengah dengan nuansa alam yang berhawa dingin menyimpan berbagai keunggulan alam dan budaya, khususnya atraksi budaya, salah satunya Perlombaan Tradisional Pacuan Kuda yang telah menjadi legenda dan tradisi turun temurun masyarakat dataran tinggi Gayo.

Perlombaan Tradisional Pacuan Kuda dengan mengusung tema “Terus Berpacu Lestarikan Budaya Majukan Negeri” diselenggarakan sejak 21 hingga 27 Agustus 2017 di Lapangan Pacuan Kuda H. M. Hasan Gayo Belang Bebangka, Pegasingm Aceh Tengah, dengan peserta umumnya berasal dari tiga kabupaten dataran tinggi Gayo, yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Drs. Reza Fahlevi, M.Si di Banda Aceh, Sabtu (26/08/2017) memaparkan bahwa dataran tinggi Gayo memiliki banyak ragam pesona alam dan budaya sebagai daya tarik wisata yang layak dijual dan dipromosikan kepada wisatawan nusantara maupun mancanegara, salah satunya Perlombaan Tradisional Pacuan Kuda.

“Perlombaan Tradional Pacuan Kuda merupakan salah satu atraksi wisata unggulan tahunan yang terangkum, baik dalam Calendar of Event Aceh, maupun Calendar of Event Kementerian Pariwisata RI dalam rangka mewujudkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2019,” ungkap Reza Fahlevi.

Lanjutnya, kegiatan Pacuan Kuda ini telah menjadi tradisi dan semangat dalam menyatukan masyarakat di dataran tinggi Gayo, seperti di Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Pacuan Kuda Tradisional masyarakat Gayo ini biasanya selalu diselenggarakan pasca panen padi dan menjelang Peringatan Hari Kemerdekaan RI sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas segala kerja keras dan keberhasilan yang dicapai. Dan ini sesuai dengan semangat tema acara tahun ini yaitu “Terus Berpacu Lestarikan Budaya Majukan Negeri”.

Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani, M.Bus menambahkan, bahwa melalui kegiatan Perlombaan Tradisional Pacuan Kuda di Takengon menjadi moment untuk mempromosikan wilayah dataran tinggi Gayo dengan berbagai potensi dan kekayaan alam yang indah.

“Kegiatan Pacuan Kuda ini menjadi wahana yang mengajak wisatawan untuk menikmati sensasi unik pacuan kuda tradional yang dilakukan oleh para joki dari berbagai usia, tanpa menggunakan pelana,” kata Rahmadhani.

Katanya lagi, even tahunan Pacuan Kuda ini juga ikut mengajak wisatawan melancong, menjelajahi pesona alam dan budaya masyarakat di dataran tinggi Gayo, serta mengenal dari dekat tradisi masyarakat setempat dengan harapan setelah kembali dari dataran tinggi Gayo, wisatawan ikut mempromosikan daerah Gayo sebagai destinasi wisata agro dan adventure kepada wisatawan lainnya yang belum berkunjung, baik melalui unggahan foto maupun tulisan lewat media sosial maupun blog.

“Ada sekitar 400 peserta dari berbagai daerah di daratan tinggi Gayo akan ikut berpartisipasi pada perlombaan tradisional pacu kuda tersebut dan angka ini meningkat dibandingkan 2016 yang hanya diikuti oleh 350 peserta,” sebut Rahmadhani.

Acara Pacu kuda tradisional tahunan ini, lanjutnya, akan berakhir besok sebagai babak final dengan memperebutkan hadiah menarik dari Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh terus bersemangat untuk mendukung setiap penyelenggaraan atraksi wisata unik dan berkarakteristik daerah serta mampu mendatangkan wisatawan.

“Tentu atraksi wisata ini harus dilaksanakan sesuai dengan semangat Syariah dalam rangka mendukung Aceh sebagai Destinasi Wisata Halal Dunia,” pungkasnya. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *