Ini 3 Kelompok Bersenjata yang Melakukan Kriminal di Aceh  

BANDA ACEH – Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi di depan rapat Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Rabu (1/4/2015) menyebutkan, tiga kelompok bersenjata yang selama ini melakukan tindakan criminal dan menganggu keamanan di Aceh. Rapat dengar pendapat itu dipimpin Ketua DPRA, Tgk Muharuddin.

Selain Kapolda Aceh turut juga hadir,  Pangdam Iskandar Muda, Mayjen Agus Kriswanto, Sekda Aceh Dermawan, Wakil ketua DPRA, Dalimi, Ketua Komisi I DPRA, Abdullah Saleh, Ketua Banggar DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky, para anggota DPRA da sejumlah pejabat di jajaran Pemerintahan Aceh.

“Secara umun situasi Aceh saat ini masih koduksif, namun  meski demikian ada beberapa daerah di Aceh yang kondisi keamanannya terganggu yakni di Aceh Timur dan Aceh Utara. Kondisi keamanan di dua daerah tersebut sedikit terganggu karena terjadi beberapa aksi penculikan. Sebagaimana kita ketahui baru-baru ini terjadi penculikan dan penembakan terhadap dua anggota TNI di Aceh Utara,”jelas Kapolda Aceh.

Husein Hamidi pada kesempatan itu juga menyebutkan, ada dugaan tiga kelompok yang melakukan aksi kriminal dan menggangu keamanan di Aceh karena faktor ekonomi dalam beberapa waktu terakhir ini yaitu kelompok bersenjata Din Minimi, Gambir, dan kelompok Raja rimba.

“Kita akan terus memburu kelompok-kelompok tersebut, agar situasi keamanan Aceh kembali konduksif, jika kondisi Aceh tidak aman maka para investor enggan untuk berinvestasi di Aceh,” kata Kapolda Aceh.

Menurut Kapolda, tiga kelompok bersenjata yang melakukan criminal yang berakibat terganggunya keamanan di Aceh dipengaruhi oleh faktor ekonomi. “Dari hasil penyelidikan kami, setiap aksi penculikan mereka meminta tebusan kepada keluarga yang diculik. Bahkan mereka juga menanam ganja karena kesulitan ekonomi, itu semua dikarenakan faktor ekonomi,” jelas Husein Hamidi.

Kata Kapolda Aceh, tiga kelompok ini hidupnya tidak layak, kurang sejatera dan tidak ada keadilan, sehingga mereka lebih mengakat senjata dan melakukan tindakan kriminalitas. Oleh karena Itu, Kapolda Aceh memberi masukan agar Pemerintah Aceh dapat mensejahterakan masyarakatnya, sehingga diyakini dengan rakyat sejahtera maka tidak ada lagi tindakan kriminal.

“Apalagi yang melakukan tindakan kriminalitas di Aceh mantan kombatan yang tidak dapat perhatian dari Pemerintah,”jelasnya.

Sekda Aceh, Dermawan mengatakan, sudah menjadi tugas pokok bagi  Pemerintah Aceh untuk mensejaterakan rakyatnya, namun tugas itu tidak mudah diwujubkan dalam beberapa tahun. Dermawan  meminta dukungan semua pihak untuk dapat membantu Pemerintah Aceh dalam mensejaterakan rakyatnya yang umumnya adalah petani.

Ketua DPRA dari Partai Aceh, Tgk Muharuddin pada kesempatan itu mengatakan, munculnya kelompok bersejata yang melakukan tindakan kriminalitas di Aceh dapat menganggu stabilitas keamanan dan menghambat pembagunan di Aceh.

“Aksi-aksi penculikan dan penembakan yang dilakukan kelompok bersenjata akan memperburuk situasi keamanan di Aceh. Karena citra negatif itu akan membatasi berbagai rencana pembagunan yang sedang berlangsung di Aceh,”ujar Tgk Muharuddin.

Ketua DPRA meminta, Polri dan TNI dapat menuntaskan semua gangguan ketertiban dan keamanan di Aceh, sehingga situasi Aceh akan kembali konduksif. (agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *