Guru di Aceh Ditingkatkan Mutunya

BANDA ACEH – Sekira 81 guru di Aceh ditingkatkan mutunya dengan mengikuti pelatihan ToT dari 23 hingga 31 Oktober 2014 yang dipusatkan di UPTD PPMG Wilayah I Banda Aceh. Tujuan dilaksanakan kegiatan ini dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sebagai Instruktur UPTD PPMG Dinas Pendidikan Aceh.

Kepala P4TK PKn dan IPS Kemendikbud, Dr. Sumarno, Jum’at (24/10), disela-sela menghadiri pembukaan Pelatihan Instruktur ToT Lanjutan Bidang Studi IPS SD, SMP dan Ekonomi SMA, di aula UPTD PPMG Wilayah I Dinas Pendidikan Aceh mengatakan, guru merupakan faktor kunci dalam meningkatkan mutu pendidikan di indonesia, karena guru akan menghasilkan lulusan dari jenjang SD, SMP, SMA maupun SMK.

“Guru harus dilatih baik melalui pengembangan keprofesian berkelanjutan, bisa dengan belajar mandiri, buku di perpustakaan atau di dunia maya (internet), ini bisa dilakukan semuanya,” ujar Dr. Sumarno.

Menurutnya, guru menjadi sektor yang sentral. Maka, guru juga dituntut untuk benar-benar berkompeten. Bahkan, amanah undang-undang guru harus mempunyai kompetensi sosial, kepribadian, metodelogi dan kompetensi profesional.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Luar Biasa dan Luar Sekolah (PLBLS), Drs Saifullah AR, atas nama Kepala Dinas Pendidikan Aceh mengatakan, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar, dalam hal peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

Untuk itu, perlu disadari semua bahwa jumlah guru yang belasan ribu di Aceh tidak mungkin untuk dilatih dalam waktu yang singkat, oleh sebab itu kepada peserta pelatihan ToT diharapkan nantinya yang akan menjadi trainers di daerah masing-masing.

Sebelumnya, Kepala UPTD PPMG Wilayah I Dinas Pendidikan Aceh, Lila Rosmilawati, yang juga selaku panitia penyelenggara pelatihan mengatakan, tujuan pelatihan ToT, juga untuk meningkatkan sikap pengetahuan dan keterampilan Instruktur dalam mengimbasan materi-materi yang telah dipelajari.

Dia merincikan, kegiatan ini diikuti kelulusan dari tahun 2013 yaitu, IPS SD sebanyak 29 orang, IPS SMP 28 orang dan ekonomi SMA sebanyak 24 orang. Metode pelaksanaannya menggunakan pendekatan andralogi dengan menerapkan pola diskusi. (agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *