Mengobati Pasien Kanker Tulang Stadium 4,
Gubernur Aceh Akan Datangkan Dokter Ahli dari Jakarta

BANDA ACEH – Gubernur Aceh Zaini Abdullah, didampingin oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Irwan Djohan mengunjungi Rahmatul Nisfu (14) pasien asal Aceh Selatan, yang menderita Tumor tulang stadium empat. Minggu sore (12/4/2015) di ruang jeumpa lantai dua, Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh.

Pada kunjungan tersebut Gubernur Aceh mengatakan, kanker tulang yang dialami Rahmat sangat jarang terjadi pada tingkat anak-anak.  Menurutnya ini kanker tulang yang paling ganas. “Enam bulan yang lalu tidak sebesar sekarang ini,” katanya pada AcehNews.net usai menjenguk Rahmat.

Untuk menagatasi lebih lajut tumor yang diderita Rahmat, Zaini menjelaskan, bahwa pemerintah Aceh dan pihak rumah sakit, akan mengundang dokter ahli di bidang penyakit kanker. “Kita sudah sepakat untuk mengundang dokter ahli penyakit kanker tulang dari Jakarta,” tuturnya.

Gubernur Aceh ini juga berharap kepada masyarakat Aceh, dengan adanya jaminan kesehatan seperti BPJS. Ia meminta kepada masyarakat Aceh agar segera datang lebih awal sebelum penyakit itu bertambah parah.

“Karena kalau sudah terlambat dari pihak rumah sakit pun susah untuk mengatasi.  Jangan  bilang dokter tidak bisa mengatasi. Apa lagi melihat kondisi Rahmat saat ini. Kalau mau dikempeskan pun ini tidak bisa kita atasi lagi, dan juga pihak keluarga tidak memperbolehkan untuk mengambil tindakan dengan acara amputasi,” kata Zaini.

Disamping itu, dr Azharuddin SpOT (K) Spine FIC yang menangani  Rahmat mengatakan, kanker tulang yang diderita Rahmat adalah nomor satu yang paling ganas. “Ini sudah stadium empat sulit untuk kita atasi,” ujarnya.

Lanjutnya, sebenarnya tumor tulang ini ada tingkatannya, namun karena keterlambatan pihak keluarga membawa Rahmat ke RSUZA, maka sulit untuk mengobatinya lagi, kecuali diamputasi.

Pengobatan yang ideal kata Azharuddin, biasanya masih tingkat satu, dua, atau tiga. Kalau hanya tulang saja yang kena maka tulangnya saja yang akan diangkat dan diganti dengan tulang buatan.

Kalau sudah tingkat dua atau tiga maka, jelasnya lagi, akan dilakukan tindakan medis dengan cara amputasi.  Syarat dari amputasi terang Azharuddin, adalah harus melampaui satu sendi yang sehat, karena sudah mengenai lutut maka kaki Rahmat akan diamputasi sampai ke punggung, agar ia sel kanker tidak menyebar.

“Sayangnya pada kasus ini lokasinya sangat dekat dengan daerah pinggul, kalau pun bisa kita tawarkan operasi,  adalah tidak bisa ditutup setelah diambil. Maka kita akan mengambil tindakan valiatif, yaitu tindakan pilihan untuk tingkat empat. Memberikan semua obat untuk mengurangi keluhan pada pasien,” jelasnya lagi.

Dokter spesialis Ortopedi ini juga berpesan, semoga masyarakat bisa mengambil pelajaran dari kasus ini. Datanglah tepat waktu sebelum sakit semakin parah. “Ikutilah anjuran dokter, karena masih memungkinkan untuk bisa ditangani,” pesannya.

Menurut informasi yang diperoleh AcehNews.net, bahwa pihak keluarga (Ibu Rahmat) meminta agar anaknya tidak dilakukan amputasi. Maimunah hanya meminta untuk dikempeskan saja tumor yang telah membesar di kaki kanan anaknya.

Namun saat dimintai keterangan pada pihak dokter yang menangani Rahmat mengatakan,dari sisi medis ini sangat berlawanan arah. “Karena sifat kanker adalah rapuh, jadi pembuluh darah tidak bisa kita hentikan. Ini merupakan suatu tindakan yang berbahaya mengancam akan terjadi sesuatu yang tidak kita harapkan,” pungkas Azharuddin di Banda Aceh. (zuhri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *