BANDA ACEH – Pelatihan ESQ bisa menghalau segala bentuk aliran sesat, aliran Punk, dan sejenisnya. Hal itu disampaikan Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Kota Banda Aceh, Tarmizi Yahya pada acara pembukaan pelatihan ESQ bagi para gutu TK/PAUD dan brigade Masjid se-Kota Banda Aceh di Aula Lantai  4,  Balaikota, Banda Aceh Rabu (15/10).

“Walikota mengatakan, aliran sesat, aliran PUNK dan sejenisnya semuanya bermuara pada pendangkalan akidah dan ini menjadi ancaman terbesar di negeri syariat ini,” kata Tarmizi saat membacakan pidato Walikota Banda Aceh.

Masih kata Tarmizi, sejak  2012, Pemko dan bersama warganya melawan segala bentuk pendangkalan akidah dengan melakukan penguatan akidah dan akhlak bagi anak-anak dan remaja, termasuk salah satunya melalui pelatihan ESQ hari ini yang setiap tahunnya digelar.

Menurut Tarmisi karena di dalam pelatihan ESQ , diajarkan nilai-nilai ruhaniah dan ilahiyah. Disini dikenalkan kembali tentang makna dan tujuan hidup di dunia. Tarmizi diakhir pidato walikota yang dibacakannya, dia berharap pelatihan itu dapat menjadi upaya untuk mencerdaskan spiritual masyarakat Banda Aceh.

“Dalam pelatihan  ESQ ada tiga potensi manusia yaitu kecerdasan emosional, spiritual, dan intelektual. Pelatihan hari ini juga untuk mempercepat terwujudnya Banda Aceh Model Kota Madani,” ujarnya.

Sementara itu Kabag Keistimewaan yang juga panitia pelatihan ESQ Pemko Banda Aceh Zahrol Fajri mengatakan, kegiatan pelatihan ESQ kali ini merupakan angkatan keenam yang diikuti oleh 120 peserta terdiri dari para guru TK/PAUD, brigade masjid, dan beberapa perusahaan swasta di Kota Banda Aceh.

Pelatihan ESQ yang mengambil tema “Membentuk Karakter Insan Kamil untuk Mewujudkan Banda Aceh Model Kota Madani” berlangsung selama dua, 15 hingga 16 Oktober 2014. Kegitan ini mendatangkan trainer berlisensi dari pimpinan ESQ pusat Ary Ginanjar Agustian.

(zoel m)