Badriah, Raih Perempuan Aceh Award 2015

AcehNews.net|BANDA ACEH – Korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), asal Aceh Utara, Badriah (40), dinobatkan sebagai Perempuan Aceh Award 2015.  Badriah dinilai berperan aktif memperjuangkan hak-hak perempuan di daerah yang menjadi korban KDRT.

Perempuan hitam manis yang mengenalkan jilbab kuning malam itu, berhasil menyisihkan 28 perempuan calon penerima award lainnya. Penganugerahan ini sendiri digelar setiap setahun sekali.
Dewan juri yang terdiri atas Nursiti (aktivis perempuan), Prof Yusni Sabi (akademisi, ulama), Suraiya Kamaruzzaman (akademisi), Lailisma Sofyati (pemerintah), dan Adi Warsidi (jurnalis) akhirnya mengumumkan dan menobatkan Badriah sebagai penerima Perempuan Aceh Award 2015.

“Saya tidak menyangka menerima award ini karena masih banyak para calon lainnya yang hebat-hebat,” ucapnya di malam penganugerahan bergengsi tersebut yang berlangsung berlangsung di Gedung BKOW Banda Aceh, Rabu (25/11/2015), beberapa hari lalu.

Perempuan asal Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Muara Baru, Aceh Utara ini, sehari-hari bekerja sebagai petani dan memiliki usaha batu-bata. Diakuinya dia pernah mengalami kekerasan dari pelbagai kalangan. Selama konflik, Badriah hidup dalam ketakutan.

Badriah juga mengalami kekerasan dalam rumah tangga, sehingga berujung pada keberaniannya menggugat cerai  suaminya. Kemudian Badriah memperjuangkan hak-hak perempuan di desanya  dan bergabung menjadi paralegal Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Apik.

“Sayamurni hanya  ingin membantu kaum perempuan di tempat saya, agar tidak mengalami hal yang sama seperti yang saya alami,” kata Badriah.

Ketua Panitia,  Asiah mengatakan kepada awak media selesai acara, penghargaan Perempuan Aceh Award diberikan untuk perempuan-perempuan Aceh yang memiliki kepedulian tinggi terhadap persoalan-persoalan sosial yang terjadi disekitarnya.

“Mereka (calon penerima award) bergerak atas inisiatif sendiri, bahkan tidak sedikit dari yang tidak dikenal, meski demikian mereka terus melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi kaumnya dan masyarakat disekitar mereka,” kata Asiah.

Perempuan Aceh Award digagasi  oleh Gerakan Perempuan Aceh yang dilakukan setiap 2 tahun sekali untuk menghargai kerja-kerja perempuan Aceh untuk memenuhi hak-hak perempuan di Aceh. (saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *