Anggota Dewan Nilai Masyarakat Pesisir Aceh Belum Sejahtera  

BANDA ACEH|AcehNews.Net – Institute Developmen of Association Sosiality (IDeAS) Aceh, mengadakan diskusi publik membahas “Gejolak Sosial dan Kesenjangan Ekonomi” dengan studi kasus Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Aceh dalam Menangkal Gejolak Sosial, pada 28 Mei 2015 di salah satu kafe di Banda Aceh.

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Bardan Sahidi, yang menjadi pembicara pada diskusi tersebut mengatakan,masyarakat Aceh yang tinggal di daerah pesisir, dinilai masih kurang sejahtera. Hal itu disebabkan karena kurangnya perhatian dari pemerintah.

“Kesenjangan ekonomi di pesisir terjadi karena pemerintah saat ini terlalu sibuk dengan urusan sendiri dan lupa dengan kepentingan masyarakat , masyarakat merasa seperti tidak dipedulikan, pemerintah sendiri, masyarakat sendiri,” ungkap anggota dewan tersebut.

Menurut Bardan, saat ini masyarakat hanya menginginkan tigal hal, yaitu, tidur nyenyak, perut kenyang, dan kantong penuh. “Saya yakin apabila tiga persoalan ini bisa diatasi pemerintah, kesenjangan masyarakat pesisir juga bisa diatasi,”kata Bardan Sahidi.

Saat ini masyarakat Aceh khususnya nelayan banyak mengeluh akibat tingginya harga barang, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.

Mewakili  Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Farok Afero menjawab itu mengatakan, kekayaan laut Aceh banyak dimanfaatkan oleh nelayan luar negeri yang mengambil secara ilegal. Sedangkan masyarakat lokal Aceh, hanya mengambil sedikit dikarenakan alat tangkapan yang sederhana.

“Armada penangkapan di Aceh masih sangat sederhana, sehingga banyak sumber daya ikan kita diangkut oleh kapal asing,” kata Farok berargumentasi.

Disamping itu,  Antropolog UIN Ar-Raniry Muhajir Al Fairus, dalam hasil penilitiannya ia mengatakan, kesenjangan di Aceh terjadi saat ini karena, tidak terpenuhinya  aset alam, aset manusia, sosial, fisik, dan financial, terhadap masyarakat yang tinggal di pesisir.

“Apabila aset ini bisa dipenuhi oleh masyarakat, maka tidak akan terjadinya kesenjangan terhadap masyarakat. Dari hasil penelitian saya, masih banyak di Aceh yang masyarakatnya belum mendapatkan rumah yang layak huni,”ungkapnya.

Ia berharap, semoga Pemerintah Aceh bisa menyelesaikan masalah yang terjadi di masyarakat hari ini. Pada diskusi tentang kehidupan masyarakat pesisir turut hadir, Dosen Fakultas Ekonomi Unsyiah, Muhammad Nasir, peneliti senior Aceh Institut, Aryos Nivada, dan sejumlah mahasiswa dari perguruan tinggi yang ada di Aceh. (zuhri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *