Anggota Dewan Komplain Kualitas Jalan di Banda Aceh  

BANDA ACEH – Kondisi jalan di kota Banda Aceh semakin menurun kualitasnya, hal itu terlihat dengan  sudah mulai banyaknya ditemukan jalan yang kondisinya sudah rusak dan berlubang. Kondisi seperti ini praktis ditemukan hampir disemua kecamatan yang ada di kota Banda Aceh.

“Hampir seluruh wilayah kota Banda Aceh jalannya rusak dan berlubang, akibat buruknya kualitas jalan,”ungkap Irwansyah, Anggota komisi C DPRK Banda Aceh, Kamis (22/1/2015) di Banda Aceh.

Dikatakannya, banyaknya jalan lingkungan yang rusak dan berlubang dibeberapa kecamatan di Banda Aceh, karena kurangnya perhatian Pemko Banda Aceh. Seperti di jalan Lhoong Raya, Mibo, Lamlagang, Batoh, Neusu, Ulee Kareng, Lingke, dan dikawasan Darussalam, khusus di kawasan Darussalam ini bahkan sering dikeluhkan oleh warga setempat, karena banyak jalan yang rusak dan berlubang.

Menurutnya, buruknya kualitas jalan dikarenakan kurangnya perhatian dari pemerintah. Warga setempat merasa kurang perhatian serius dari pemerintah sehingga kesannya mereka bukan warga kota Banda Aceh, ujar Irwansyah.

Untuk itu, Irwansyah meminta agar pemko Banda Aceh beserta dinas Pekerjaan Umum untuk tidak membiarkan kondisi jalan rusak dan berlubang ini yang bisa berdampak pada ketidaknyamanan masyarakat kota Banda Aceh. Ia berharap agar perbaikan jalan ini menjadi program prioritas dan segera ditindaklanjuti pada awal tahun 2015 ini.

“Kepala dinas PU yang baru dilantik harus menjadikan program perbaikan jalan ini sebagai target utama yang harus dituntaskan ,tentu disamping target lainnya, seperti perbaikan drainase-drainase yang juga banyak rusak bahkan tersumbat di sekitaran kota Banda Aceh,” ujar ketua Fraksi PKS itu.

Lebih lanjut, Irwansyah menambahkan, Pemko Banda Aceh juga harus memperhatikan kondisi jalan provinsi dan nasional yang terletak di Banda Aceh yang juga banyak rusak, PU Kota Banda Aceh diharapkan membangun koordinasi dengan PU provinsi untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak di dalam wilayah Kota Banda Aceh.

“Tapi tentu peran Pemko Banda Aceh harus tetap didepan, karena kerusakan itu terjadi dalam wilayah kota Banda Aceh, sehingga yang merasakan gangguan dan ketidaknyamanan juga warga kota Banda Aceh,” ujarnya.

Disamping itu ia berharap agar Pemko Banda Aceh selain membangun koordinasi dengan PU provinsi dan nasional juga harus proaktif membangun koordinasi dengan keuchik disetiap gampoeng agar bias mendapatkan data yang akurat terkait kerusakan jalan disetiap gampong.

“Dinas PU kita harapkan juga untuk turun langsung turun ke lapangan, mengecek titik mana saja yang sudah mulai rusak dan harus diperbaiki, serta membangun koordinasi dengan para keucik untuk mendapatkan data termasuk dengan anggota DPRK yang juga banyak menerima keluhan warga tentang kerusakan jalan dlingkungan mereka,”paparnya.

Apalagi, kata Irwansyah dalam APBK 2015 dana untuk pemeliharaan dan perawatan jalan juga dialokasikan sebesar Rp7,7 miliar, baik untuk kegiatan rutin maupun paket yang sudah ditetapkan. (agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *